Dan Semua ‘kan Indah pada Waktunya
Yang
namanya “menanti” dan “bersabar” adalah pekerjaan yang melelahkan, untuk
sebagian orang. Akan tetapi, tidak begitu adanya dengan orang-orang yang telah
diteguhkan hatinya oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Banyak tetumbuhan dakwah yang
mesti berjuang menerabas tanah untuk menguatkan akar. Sungguh sabarnya ia,
menembus rapatnya butir-butir tanah. Meski begitu, dengan kuasa Allah semata,
akar itu kian menyerabut, hingga bertambah bulu-bulu halus, dan semakin
kokohlah cengkeramannya di dasar bumi.
Tak berhenti sampai di situ,
setelah akar tumbuh merambat, batang pun berkembang menjulang. Tak cukup itu
saja, ranting membentang bagai menyapa angin, daun-daunnya juga merimbun hijau
bersalaman dengan udara yang berkerumun di atas bumi.
Lihatlah, betapa tempat yang
sempit menjadi awal sebuah keleluasan yang menenteramkan. Tanah yang begitu
rapat menjadi mula dedaunan hijau tertiup-tiup kegirangan berkawan dengan bumi
yang ramah. Hingga akhirnya, buah-buah yang siap dipetik akan tiba waktunya
untuk dinikmati orang banyak.
Dengan keteguhan, dari
hati, berlatarkan niat yang putih.
Jika Anda seratus persen meniru
jalan dakwah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, Anda telah berada di jalur yang benar. Tugas Anda selanjutnya,
menjalani dakwah tersebut dengan teguh bagai keteguhan seorang Muhammad bin
Abdillah.
Berdakwalah dengan hati.
Menasihati karena ingin manusia menjadi baik, bukan karena ingin mempermalukan
mereka dengan kejahilan dan kemaksiatan yang terlanjur mereka lakukan. Mendidik
manusia karena berharap mereka menjadi saudara seiman di dunia, dan tetangga
Anda saat berdampingan di dipan-dipan Firdaus
Al-A’la.
Putihkan baik-baik niat untuk
berdakwah hanya untuk Allah semata, semata agar Allah semakin cinta kepada
Anda, di dunia dan di akhirat. Titik tujuan satu saja: agar hanya Allah yang
disembah di muka bumi, bukan sebatas manusia membungkukkan punggung, bertakbir,
atau mengitari Ka’bah. Lebih mulia lagi cita-cita Anda daripada itu. Satu titik
tujuan Anda: mereka benar-benar tunduk kepada Allah, kepada ketentuan yang
telah Allah pilih untuk hamba-hamba-Nya. Tidak ada hawa nafsu yang diagungkan,
tidak ada dewa-dewi yang disembah, tidak ada ego pribadi yang didahulukan,
hanya Allah saja yang selalu paling dipatuhi.
Lawanlah bisikan setan jika dia
menyuruh Anda berdakwah untuk menambah pengikut. Perangilah tipu daya setan,
karena pemuliaan manusia terhadap diri Anda akan menjadi penghinaan Allah atas
diri Anda jika Anda menyeru manusia supaya Anda memanen puja-puji dan
kemasyhuran.
Bersabarlah, karena semua
‘kan indah pada waktunya
Kalau di awal dakwah Anda
merasa sendirian, tenanglah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallampun seperti itu. Kemenangan tidak datang serta-merta. Kalau bukan
di dunia, bisa jadi kemenangan datang di akhirat menghampiri Anda.
Bersabarlah, karena semua ‘kan indah pada waktunya.
Bandar Universiti, 2 Juli 2011,
Penulis: Athirah hafizhahallah
Artikel www.SALAFIYUNPAD.wordpress.com
Penulis: Athirah hafizhahallah
Artikel www.SALAFIYUNPAD.wordpress.com